Meskipun penting, masih banyak orang yang belum mengetahui cara penulisan gelar sarjana. Apakah Anda sendiri juga masih bingung mengenai cara penulisannya secara tepat?
Penulisan gelar akademik sendiri cukup penting. Terutama ketika hendak melamar pekerjaan, melanjutkan jenjang pendidikan sampai branding sebagai seorang lulusan suatu bidang studi.
Oleh karenanya, jangan sampai menuliskannya secara asal. Hanya melakukan kesalahan seperti kurangnya tanda titik atau tanda koma saja bisa berakibat fatal.
Cara Penulisan Gelar Sarjana S1 sampai S3
Gelar akademik ialah gelar yang diberikan untuk seseorang ketika sudah menyelesaikan studi pada instansi pendidikan tinggi. Instansi ini dapat berupa sekolah tinggi, institut maupun universitas.
Hal ini menjadi simbol apresiasi secara akademik untuk seseorang yang sudah lulus dari instansi pendidikan tinggi. Jadi, sudah tentu penulisannya perlu diperhatikan secara cermat agar sesuai dengan kaidah.
Gelarnya ini terbagi atas beberapa kategori, misalnya saja sarjana (S1), magister (S2) dan doktor (S3). Seperti ini panduan penulisan gelarnya secara tepat.
1. S1
Cara penulisan gelar sarjana untuk lulusan jenjang S1 ialah menyematkan huruf “S” di belakang nama. Setelah itu, sematkan singkatan terkait ilmu pengetahuan pada bidang pendidikan yang ditempuh atau singkatan nama program studi.
Sebelum menyematkan huruf S dan inisial program studi, berikan tanda koma setelah nama. Jadi, tidak langsung menyambung nama dengan gelarnya.
Contohnya saja untuk lulusan bidang pendidikan menggunakan gelar “S.Pd.” Maka, contoh penulisannya pada nama ialah “Ameliya Putriani, S.Pd.”
Lantas, bagaimana jika seseorang pernah menuntaskan beberapa bidang studi dalam jenjang S1? Misalnya saja seseorang lulus dari S1 bidang studi pendidikan dan hukum.
Maka, Anda perlu menuliskan gelarnya secara ganda pada belakang nama. Tidak lupa menyematkan tanda koma untuk setiap gelarnya. Jadi, jangan sampai hanya menuliskan 1 gelar.
Misalnya saja seperti ini “Ayu Puspita, S.Ag., S.H.”. Jadi, Anda bisa menuliskan kedua gelarnya pada bagian belakang nama.
2. S2
Berikutnya cara penulisan gelar sarjana untuk lulusan magister ialah menyematkan huruf “M” sesudah nama. Jadi, untuk lulusan S1 dan S2 penulisan gelarnya sama-sama ada di belakang nama.
Lantas, sesudah menyematkan huruf “M”, tambahkan singkatan terkait ilmu pengetahuan pada bidang pendidikan yang ditempuh atau singkatan nama program studi.
Mirip dengan lulusan S1, sebelum menyematkan huruf M dan inisial program studi, Anda perlu menambahkan tanda koma setelah nama. Jadi, jangan langsung menyematkan huruf M setelah menuliskan nama.
Contohnya saja untuk lulusan “Master Agama” menggunakan gelar “M.Ag.” Maka, contoh penulisannya pada nama ialah “Anton Putra, M.Ag.”
3. S3
Berikutnya cara penulisan gelar sarjana untuk lulusan S3. Sangat berbeda dengan S1 dan S2, untuk penulisan gelar S3 tidak diletakkan di belakang nama.
Penulisannya ialah dengan menyematkan “Dr” pada bagian depan nama lulusan. Jadi, sebelum menuliskan nama Anda harus perlu menuliskan gelarnya terlebih dahulu.
Jangan lupa juga untuk Jenjang S3 menggunakan gelar “D” dalam huruf kapital. Lantas, tambahkan dengan huruf “r” nonkapital. Setelah itu berikan tanda titik.
Misalnya penulisan gelarnya ialah “Dr. Rendi Putra Bangsa”. Jadi, tuliskan “Dr” secara tepat, tambahan titik dan tuliskan nama lengkap.
Cara penulisannya juga berlaku untuk gelar doktor kehormatan atau doctor honoris causa. Penulisannya juga pada bagian depan nama. Tuliskan “Dr. (H.C.)”. Contohnya ialah “Dr. (H.C.) Riri Putri Pertiwi”.
Tatkala seseorang lulus dari instansi pendidikan tinggi seperti sekolah tinggi, institut maupun universitas, maka berhak untuk mendapatkan gelar. Lantas, cara penulisan gelar sarjana juga perlu dilakukan secara tepat mengikuti kaidah termasuk tanda bacanya.